“Ngawi ramah” Slogan kota Ngawi atau cerminan budaya masyarakatnya?

Apakah kalian pernah mendengar  kata Surabaya kota pahlawan, Jombang  beriman, Bandung kota kembang, Pulau Dewata Bali dan sebagainya? atau mungkin kota yang kalian singgahi memilki slogan atau julukan tersendiri? Lalu darimanakah slogan atau julukan suatu kota tersebut didapatkan? Tentu saja slogan atau julukan tersebut didapatkan berdasarkan ciri, budaya, dan kultur yang menonjol dalam daerah tersebut.
Misalnya “Pulau Dewata Bali” adalah julukan untuk Pulau Bali. Bali dikenal sebagai pulau dewata karena budaya lokal masyarakat Bali yang sangat kental dengan nuansa hindu dan dengan mayoritas penduduknya yang berkeyakinan hindu (menyembah dewa) sehingga Pulau Bali dikenal sebagai pulau dewata.
Selain itu  juga terdengar julukan Surabaya kota pahlawan”. Surabaya dijuluki sebagai kota pahlawan karena heroisme masyarakat Surabaya yang terjadi pada 10 november 1945 silam, dimana masyarakat Surabaya dengan gagah berani melawan pasukan sekutu yang memiliki peralatan canggih untuk merebut kemerdekaan. Untuk mengenang keberanian masyarakat Surabaya yang telah berjuang merebut kemerdekaan saat itu, Setelah Indonesia merdeka didirikanlah sebuah tugu di kota Surabaya yang diberi nama tugu pahlawan Sehingga Surabaya dijuluki sebagai kota Pahlawan.
Lalu bagaimana dengan “Ngawi ramah”? Darimanakah asal-usul julukan tersebut? Apakah julukan  tersebut barasal dari budaya masyarakat Ngawi yang memang ramah-tamah, atau sekedar slogan yang dibuat sebagai julukan kota tersebut? Dalam artikel ini penulis akan memaparkan tentang asal-usul julukan kota ngawi sebagai kota ramah.
Ngawi merupakan sebuah kota kecil di ujung barat propinsi Jawa Timur. Konon nama Ngawi berasal dari Bahasa sansakerta yaitu “awi” yang berarti bambu. Hal ini dikarenakan pada jaman dahulu di daerah ini banyak ditemukanya pohon bambu disepanjang pinggiran sungai maupun dataran tingginya. Untuk itu masyarakat memberikan imbuhan “ng” pada kata “awi” untuk menyebutkan nama daerah ini. Seiring perkembangan jaman Ngawi menjadi sebuah kota yang menjadi perbatasan langsung  sebelah barat propinsi jawa timur, dengan propinsi jawa tengah
Kemudian sejak kabupaten Ngawi dipimpin oleh bupati ir. Budi sulistiyono atau yang dikensl oleh msyarakat sekitar dengan nama pak kanang, slogan kota ngawi berubah dari “ngawi berjuang” menjadi “ngawi ramah” yang seakan menjadi julukan kota Ngawi hingga saat ini. Pada awalnya Tujuan dari diubahnya slogan Kota Ngawi tersebut adalah untuk membangun karakteristik pejabat dan pegawai pemerintah kota Ngawi. Namun sepertinya kata ramah tersebut juga sangat tersirat di hati masyarakat Ngawi dan memang sangat cocok untuk mencerminkan kepribadian dan kebudayaan masyarakat Ngawi yang cukup ramah.
Jika dilihat dari sejarah kebudayaan masyarakatnya, Ngawi termasuk dalam salah satu kabupaten yang berada dalam budaya Jawa Mataraman. Budaya yang dimiliki masyarakat Jawa Mataraman sangatlah mirip seperti budaya masyarakat Jawa Keraton, namun dalam berbahasa masyarakat Mataraman tidak sehalus masyarakat Jawa Keraton seperti asli seperti masyarakat Surakarta dan Jogjakarta. Selain itu budaya masyarakat Jawa Mataraman  adalah yang paling mendekati dua kota kiblat budaya jawa Keraton yaitu Surakarta dan Jogjakarta  meskipun terdapat sedikit perbedaan penuturan dalam Bahasa jawa.
Hal inilah yang mempengaruhi kepribadian masyarakat Ngawi sehingga masyarakatnya memiliki nilai dan norma kesopanan yang sesuai dengan kebudayaan Jawa. Sehingga sifat ramah-tamah yang menjadi ciri khas masyarakat indoesia secara turun temurun tetap mengalir dalam urat nadi masyarakat Ngawi. Terlepas dari itu keramahan masyarakat ngawi juga boleh dibuktikan dengan singgah lansung di kota ngawi melihat letak kota Ngawi yang menjadi akses keluar masuk propinsi Jawa Timur. Ataupun berkunjung langsung ke kota Ngawi karena kota ramah ini juga memiliki banyak desitinasi wisata menarik yang patut dikunjungi.
Naahhh…Kalau menurut kalian bagaimana? julukan “Ngawi ramah” untuk kota Ngawi merupakan cerminan kebudayaan masyarakat  Ngawi atau merupakan sebuah slogan sebuah kota semata? Atau kalian belum pernah berkunjung, singgah atau bertemudengan orang Ngawi? Atau bahkan kalian belum pernah mendengar kota Ngawi? (Hen/106)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Cerita Misteri Kampus Bela Negara UPN "Veteran" Surabaya

Unjuk Kreatifitas di Creative Kids 2k18